Apa penyakit kanker rektal?
Kanker kolorektal adalah salah satu dari lima kanker paling umum di dunia. Empat jenis kanker lainnya adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker prostat, dan kanker mulut.
These five high-risk cancers, except lung cancer, the remaining four are all malignant tumors of the digestive system. Moreover, experts said that the incidence of gastric cancer, kanker kerongkongan, and liver cancer has stabilized, but the incidence of colorectal cancer has increased significantly, and there is a trend of rejuvenation.
In 2015, the incidence of Kanker kolorektal in India accounted for 24.3% of the world’s total, and the number of deaths accounted for 22.9% of the world. Compared with 2005, the number of new cases and deaths have doubled in ten years, reaching 377,000 and 191,100 respectively.
Faktor peningkatan kanker kolorektal
Selain faktor genetik, peremajaan kanker kolorektal juga menjadi alasan penting peningkatan urbanisasi dan perubahan struktur pola makan penduduk. Pekerja kerah putih perkotaan di bawah tekanan kerja berintensitas tinggi sangat layak untuk diperhatikan.
Alasan meningkatnya kejadian kanker kolorektal secara cepat berkaitan erat dengan struktur makanan.
Pikirkan tentang apa yang biasanya kita makan, makanan tinggi lemak, protein tinggi, dan kalori tinggi merupakan proporsi yang besar, dan banyak orang sangat tidak mencukupi asupan sayuran dan buah-buahan.
Gejala kanker rektal
Yang paling jelas adalah darah di tinja. Sebagian besar gejala lain juga cenderung menyertai buang air besar, termasuk sembelit, tinja encer, nyeri punggung yang berat (meskipun buang air besar terlalu banyak, tinja sulit untuk diatasi, disertai nyeri), nyeri perut, dan sebagainya. Namun, ada banyak kasus di mana kanker begitu parah sehingga gejalanya tidak muncul.
Selain itu, tidak jarang kanker rektal disalahartikan sebagai wasir. Hingga perut kembung menjadi lebih kuat dan terjadi obstruksi usus, akhirnya ditemukan bahwa itu adalah kanker rektal. Ambil langkah mundur dan katakan bahwa wasir pun tidak bisa diabaikan. Padahal, kelompok penderita wasir ini merupakan kelompok dengan angka kejadian kanker rektal yang tinggi.
Jika Anda melihat gejala seperti tinja berdarah atau buang air besar yang tidak normal, Anda harus pergi ke rumah sakit pada waktunya untuk pemeriksaan.
Kebanyakan kanker kolorektal dapat dicegah
Selain kekekalan genetik, sebagian besar kanker kolorektal dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan. Khusus untuk tumor saluran pencernaan, hubungannya dengan makan sangat erat.
Penelitian telah menunjukkan bahwa 50% kanker kolorektal di Amerika Serikat dapat dicegah dengan mengatur pola makan, pengendalian berat badan, dan olahraga.
Baru-baru ini, ahli nutrisi kanker otoritatif di Amerika Serikat telah memberikan enam cara untuk mencegah kanker kolorektal, yang dapat membantu mengurangi risiko kanker usus besar. kanker usus besar.