Penyakit hati kronis meningkatkan risiko kanker kolorektal

Bagikan Posting Ini

Tinjauan sistematis dan saya tentang Sakuraba dan laporan lain dari Universitas ChicagoHasil analisis ta menunjukkan bahwa pasien penyakit hati kronis memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kolorektal (CRC), meskipun pasien tersebut menerima transplantasi hati, risiko ini tetap ada. (Gastrointestinal Endosc. Versi online pada 21 Desember 2016)

Sakuraba mengatakan bahwa apa pun penyebab penyakit hati, pasien dengan penyakit hati kronis memiliki risiko lebih tinggi terkena CRC, dan risiko ini tetap ada setelah transplantasi hati. Oleh karena itu, pasien dengan penyakit hati kronis harus diskrining atau dipantau dengan intensitas yang lebih tinggi untuk mengurangi risiko CRC.

Sakuraba dkk. Mengevaluasi risiko CRC pada pasien dengan penyakit hati kronis sebelum dan sesudah transplantasi hati. Para peneliti mencari studi tentang risiko penyakit hati kronis dan CRC melalui database elektronik dan menyaring total 55 pasien dalam 991 studi. Menurut Sakuraba, dalam penelitian yang melibatkan pasien dengan hepatitis dan sirosis, total angka kejadian standar (SIR) adalah 2.06 (95% CI 1.46 ~ 2.90, P <0.0001), dan heterogenitasnya sedang (I2 = 49.2%). kemungkinan besar karena perbedaan subkelompok penyakit dan intensitas penelitian.

Tiga penelitian telah menunjukkan bahwa pasien dengan primary sclerosing cholangitis (PSC) memiliki peningkatan risiko CRC (SIR = 6.70, 95% CI 3.48-12.91; P <0.0001), dan heterogenitas sedang (I2 = 36.3%), Jelas hal ini disebabkan dengan perbedaan intensitas penelitian. Dalam studi yang melibatkan pasien yang menjalani transplantasi hati, SIR adalah 2.16 (95% CI 1.59-2.94, P <0.0001), dan heterogenitasnya sedang (I2 = 56.4%).

Dalam analisis saya, proporsi penyakit hati terkait autoimun terkait dengan risiko CRC. Sakuraba berkata, “Sebelumnya diperkirakan bahwa hanya pasien PSC yang akan mengalami peningkatan risiko CRC, tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa risiko CRC di antara pasien dengan penyakit hati kronis lainnya juga akan meningkat. Peningkatan yang sama sangat penting. “

Patrick Boland dari Roswell Park Cancer Institute di New York bukan anggota penelitian. Dia menunjukkan bahwa sebagian besar pasien dalam penelitian ini memiliki sirosis, PSC atau telah menerima transplantasi hati. Risiko CRC pada pasien PSC sangat jelas. PSC dikaitkan dengan penyakit radang usus, yang merupakan faktor risiko yang diketahui untuk kanker usus besar, which is also the strongest evidence. However, those who have undergone liver transplantation, especially those with underlying autoimmune diseases, have an increased risk of CRC. Organ transplantation requires the use of immunosuppressive agents, which puts the patient at risk of secondary malignancy for a long time. They have evidence that kidney transplant patients have an increased risk of colon cancer. The data from this study showed that the risk of colon cancer in patients who underwent liver transplantation would be doubled.

Boland mengatakan temuan ini bukanlah hal baru, karena peradangan dan imunosupresi merupakan faktor risiko terjadinya kanker usus besar. Ia percaya bahwa kolonoskopi dapat menjadi bagian dari pemeriksaan bedah metastasis hati, terutama untuk pasien PSC. Ia juga menyebutkan bahwa karena tumor yang terjadi di bagian usus besar yang berbeda memiliki perbedaan biologis yang besar, maka akan menarik untuk diteliti lebih lanjut apakah risiko penyakit tersebut terutama berkaitan dengan usus besar kiri atau kanan.

Berlangganan newsletter kami

Dapatkan pembaruan dan jangan pernah melewatkan blog dari Cancerfax

Lebih Banyak Untuk Dijelajahi

Terapi Sel CAR T Berbasis Manusia: Terobosan dan Tantangan
Terapi CAR T-Cell

Terapi Sel T CAR Berbasis Manusia: Terobosan dan Tantangan

Terapi sel T CAR berbasis manusia merevolusi pengobatan kanker dengan memodifikasi sel kekebalan pasien secara genetik untuk menargetkan dan menghancurkan sel kanker. Dengan memanfaatkan kekuatan sistem kekebalan tubuh, terapi ini menawarkan perawatan yang ampuh dan dipersonalisasi dengan potensi remisi jangka panjang pada berbagai jenis kanker.

Pengertian Sindrom Pelepasan Sitokin: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Terapi CAR T-Cell

Pengertian Sindrom Pelepasan Sitokin: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Sindrom Pelepasan Sitokin (CRS) adalah reaksi sistem kekebalan yang sering dipicu oleh pengobatan tertentu seperti imunoterapi atau terapi sel CAR-T. Penyakit ini melibatkan pelepasan sitokin yang berlebihan, menyebabkan gejala mulai dari demam dan kelelahan hingga komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa seperti kerusakan organ. Penatalaksanaan memerlukan pemantauan yang cermat dan strategi intervensi.

Butuh bantuan? Tim kami siap membantu Anda.

Kami berharap agar kekasih dan orang terdekat Anda segera pulih.

Memulai obrolan
Kami Sedang Daring! Berbincanglah dengan kami!
Pindai kodenya
Halo,

Selamat datang di CancerFax!

CancerFax adalah platform perintis yang didedikasikan untuk menghubungkan individu yang menghadapi kanker stadium lanjut dengan terapi sel inovatif seperti terapi CAR T-Cell, terapi TIL, dan uji klinis di seluruh dunia.

Beri tahu kami apa yang bisa kami lakukan untuk Anda.

1) Pengobatan kanker di luar negeri?
2) Terapi CAR T-Cell
3) Vaksin kanker
4) Konsultasi video online
5) Terapi proton