Klinik Cleveland Amerika Serikat Eric D. His et al. Dilaporkan bahwa diagnosis limfoma sel T perifer (PTCL) di Amerika Serikat sangat bervariasi, dan seringkali kurang informasi fenotipik penting untuk membedakan limfoma sepenuhnya. Mempertimbangkan klasifikasi Organisasi Kesehatan Dunia yang akan datang, celah pengujian untuk penanda yang dipilih harus diisi. Diagnosis yang akurat menjadi semakin penting, ini akan membawa kita ke era terapi tertarget PTCL. (Clin Limfoma Myeloma Leuk.2017; 17: 193-200.)
Dengan pendalaman pemahaman tentang populasi unik limfoma sel T perifer (PTCL), metode penelitian khusus subtipe terus muncul, dan diagnosis yang akurat menjadi semakin penting.
Studi ini memperoleh data dari studi tentang tindakan pengobatan komprehensif untuk limfoma sel T perifer (LENGKAP) dan melakukan analisis metodologi terhadap pasien dengan diagnosis histopatologi PTCL. Studi COMPLETE adalah studi kohort prospektif yang besar pada pasien dengan PTCL onset baru di Amerika Serikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 499 pasien terdaftar dari 40 institusi akademik dan 15 pusat komunitas. Formulir penilaian dasar dikumpulkan dalam 493 kasus, dimana 435 (88%) tersedia untuk analisis. Diagnosis yang paling umum adalah PTCL, PTCL tidak spesifik (PTCL-NOS), limfoma sel besar anaplastik, dan limfoma sel T angioimunoblas (AITL). Setiap pasien mengevaluasi rata-rata 10 (0-21) penanda. CD30 dievaluasi secara rutin, tetapi ekspresi CD30 tidak konsisten pada pasien yang bukan limfoma sel besar anaplastik. Hanya 17% pasien dengan PTCL-NOS mengevaluasi ekspresi PD1. CXCL13 adalah indikator AITL yang lebih sensitif. Tingkat ekspresi pasien AITL adalah 84%, tetapi hanya 3% pasien PTCL-NOS yang mendeteksi ekspresi CXCL13. Hasil evaluasi penanda sel T follicular helper berbeda antara pasien di institusi akademik dan komunitas. Institusi akademis lebih sering mengevaluasi ekspresi PD1 pada pasien AITL (62% vs 12%, P = 0.01).