Menurut hasil 5 tahun tindak lanjut dari uji coba PACE yang diterbitkan dalam Journal of Hematology, panatinib (Ponatinib, Iclusig) telah bertahan lama pada pasien yang dirawat parah dengan leukemia myeloid kronis fase kronis (CP-CML). reaksi.
Pada tindak lanjut rata-rata 56.8 bulan, 60% (n = 159) dari 267 pasien yang dapat dievaluasi mencapai respons seluler mayor (MCyR). 54% (n = 144) pasien memiliki respons seluler lengkap. 40% (n = 108) patients achieved a major molecular response (MMR), and 24% (n = 64) achieved a molecular response. During the median follow-up period, at 12 months, 82% of patients achieved MCyR, and at 5 years, an estimated 59% of patients achieved MMR. The most common (≥40%) adverse events (TEAE) were rash (47%), abdominal pain (46%), thrombocytopenia (46%), headache (43%), dry skin (42%) and constipation (41%).
Dari seluruh 270 kohort pasien, lebih dari 90% pasien telah menerima setidaknya 2 perawatan TKI. Penyelidik menemukan bahwa tanggapan tersebut terkait dengan hasil jangka panjang. Kelangsungan hidup bebas perkembangan (PFS) 5 tahun diharapkan menjadi 53%, dan kelangsungan hidup keseluruhan (OS) adalah 73%.
Keluarnya data tersebut merupakan tonggak penting karena menunjukkan bahwa Ponatinib masih merupakan pilihan pengobatan yang efektif untuk pasien yang sesuai dengan kegagalan TKI sebelumnya (termasuk pasien dengan mutasi T315I).