Sebuah tim peneliti di Cancer Research Institute (CSI) dari National University of Singapore telah mengembangkan obat peptida baru yang disebut FFW yang dapat mencegah perkembangan karsinoma hepatoseluler (HCC) atau primer. kanker hati . Penemuan penting ini membuka pintu untuk pengobatan kanker hati yang lebih efektif dan mengurangi efek samping.
SALL4 is a protein associated with tumor growth and has been used as a prognostic marker and drug target for HCC, lung cancer and leukemia. It is usually present in a growing fetus, but is inactive in adult tissues. In some cancers, such as HCC, SALL4 is reactivated, leading to tumor pertumbuhan.
Molekul obat yang bekerja pada protein, seperti SALL4-NuRD, biasanya memerlukan protein target untuk memiliki “kantong” kecil dalam struktur 3-D-nya, tempat molekul obat dapat ada dan berfungsi. Dalam penelitian awal, ditemukan bahwa protein SALL4 berinteraksi dengan protein lain NuRD, membentuk kemitraan yang sangat penting untuk perkembangan kanker seperti kanker hati. SALL4 yang dirancang oleh tim peneliti ini tidak mencari 'kantong', melainkan merancang biomolekul yang menghalangi interaksi antara SALL4 dan NuRD. Penelitian telah menemukan bahwa memblokir interaksi ini dapat menyebabkan kematian sel tumor dan mengurangi pergerakan sel tumor.
FFW can effectively block protein-protein interactions, and does not require “pockets” to take effect. The research team also found that when combined with sorafenib, FFW can reduce the growth of sorafenib-resistant HCC. Although most terapi yang ditargetkan are small-molecule drugs, well-designed peptide drugs (such as FFW) tend to have higher selectivity than large-molecule surfaces and are less toxic than small molecules.
Peneliti Singapura Dr. Liu Bee Hui berkata: Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari struktur dan ekspresi gen global, kami terus mempelajari peptida ini dan peptida lain dengan struktur serupa untuk akhirnya menjadikannya obat kelas klinis dan membawa manfaat bagi pasien.